Berimandengan pertanyaan, azab, dan nikmat kubur Termasuk keimanan kepada hari akhir pula adalah keimanan tentang apa yang terjadi di alam barzakh yang mencakup dua hal. Pertama, beriman denganadanya pertanyaan di alam kubur.
Ilustrasi mengerjakan soal ujian. Photo created by on Jakarta - Rukun iman adalah dasar kepercayaan dalam ajaran Islam yang wajib diamalkan oleh orang yang beriman. Kata "rukun" memiliki arti dasar atau pokok yang harus dikerjakan. Sementara kata "iman", bermakna yakin atau percaya. 9 Cara Alami Menghilangkan Mata Panda, Efektif dan Mudah Diterapkan Macam-Macam Tipe Kepribadian dalam MBTI Lirik Lagu Padam Padam - Kylie Minogue Jadi, rukun iman merupakan landasan kepercayaan seorang muslim dalam agama Islam. Ada enam rukun iman yang wajib diyakini seorang muslim. Satu di antaranya adalah iman kepada hari akhir kiamat. Iman kepada hari akhir kiamat merupakan rukun iman kelima. Umat muslim diminta untuk memercayai dan meyakini hari akhir, yakni kiamat. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat manusia. Hal ini tercantum dalam dalam surah Al-A'raf ayat 197 "Mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang kiamat, kapan terjadi? Katakanlah, sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. Kiamat itu sangat berat huru-haranya bagi makhluk yang di langit dan bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah Muhammad, sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat ada kepada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." Perlu diketahui, ada dua macam pengelompokan hari kiamat yang disebutkan para ulama, yaitu kiamat shughra kiamat kecil dan kubra kiamat besar. Itulah sedikit penjelasan mengenai rukun iman kepada hari akhir kiamat. Untuk mengasah pengetahuan, kamu bisa coba mengerjakan contoh soalnya pada artikel ini. Berikut ini referensi contoh soal rukun iman kepada hari akhir kiamat dan kunci jawabannya, dikutip dari laman Sekolahmuonline dan Balkopites, Selasa 22/11/2022.Berita video highlights pertandingan Grup A Piala Dunia 2022, antara Senegal vs Belanda yang berlangsung, Senin 21/11/22.1. Iman kepada hari akhir kiamat adalah rukun iman yang ... A. Kedua B. Ketiga C. Keempat D. Kelima 2. Sebelum kiamat terjadi, manusia yang telah mati terlebih dulu menunggu di alam ... A. Ghaib B. Arham C. Barzakh D. Akhirat 3. Peristiwa berikut yang merupakan kiamat kubra adalah ... A. Gunung meletus B. Gempa di Yogyakarta C. Tsunami di Aceh D. Musnahnya alam semesta 4. Apabila tertimpa musibah kita disunahkan mengucapkan ... A. Takbir B. Tasbih C. Istirja' D. Istighfar 5. Hari pembalasan amal manusia disebut yaumul ... A. Hisab B. Mizan C. Jaza' D. Ba'tsContoh Soal Rukun Iman kepada Hari Akhir Kiamat6. Orang kafir saat di alam kubur menyesali nasibnya karena mendapat siksa kubur dan memohon kepada Allah Swt. agar dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, hal ini termaktub dalam QS. ... A. Ibrahim 48 B. Al-Anbiya' 47 C. Al-Fajr 27-30 D. Al-Mukminun 99-100 7. Berikut ini termasuk tanda-tanda kiamat besar, kecuali ... A. Munculnya dajjal B. Matahari terbit dari barat C. Banyak terjadi gempa bumi D. Turunnya Nabi Isa 'Alaihissalam 8. Amal perbuatan manusia akan mendapat balasan yang sesuai. Amal buruk dibalas dengan buruk dan amal baik akan mendapat balasan yang baik pula. Nama lain hari akhir yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah ... A. Yaumunusyur B. Yaumutammah C. Yaumuljaza D. Yaumulmizan 9. Balasan yang diberikan Allah Swt. sesuai dengan amal perbuatan manusia di dunia. Meski sebesar zarah, niscaya kebaikan atau perbuatan buruk akan mendapat balasan. Penjelasan tersebut dapat ditemukan dalam Al-Qur'an surat ... A. Az-Zalzalah, 997-8 B. Al-Baqarah, 21-5 C. An-Nas. 1121-3 D. Al-A’raf, 75 10. Timbangan amal baik dan amal buruk manusia selama hidupnya disebut ... A. Mistar B. Mizan C. Tammah D. KhizyiContoh Soal Rukun Iman kepada Hari Akhir Kiamat11. Contoh kiamat kubra ditunjukkan oleh pernyataan ... A. Hancurnya seluruh alam dan seisinya. B. Terjadinya bencana alam di wilayah tertentu. C. Adanya banjir bandang yang menghancurkan ratusan rumah. D. Kematian seseorang. 12. Pada hari kiamat, seluruh amal perbuatan manusia akan dihitung. Oleh karena itu, hari kiamat disebut juga dengan hari ... A. Yaumudin B. Yaumulakhir C. Yaumulzalzalah D. Yaumulhisab 13. Manusia dapat berusaha mencapai surga pada waktu ... A. Bangkit dari alam kubur. B. Masih hidup di dunia. C. Khisab akan dilaksakan. D. Selesai khisab dan mizan. 14. Gambaran manusia pada waktu terjadinya hari kiamat kelak ditunjukkan oleh pernyataan ... A. Orang saling bekerja sama untuk dapat keluar dari bencana yang dahsyat. B. Manusia merasa gembira karena terjadi peristiwa yang langka. C. Setiap orang berusaha menyelamatkan dirinya sendiri, tidak peduli kepada orang lain. D. Sebelum terjadi peristiwa kiamat, manusia memilih hidup di dalam gua agar selamat. 15. Ada hari kiamat manusia bagaikan laron yang beterbangan. Gunung-gunung bagaikan bulu-bulu yang berhamburan. Penjelasan tentang hari kiamat tersebut dapat ditemukan dalam Al-Qur'an surat ... A. Az-Zalzalah, 991-4 B. Al-Baqarah, 21-5 C. An-Nas. 1121-3 D. Al-Qari'ah, 1011-5Kunci Jawaban1. D 2. C 3. D 4. C 5. C 6. D 7. C 8. C 9. A 10. B 11. A 12. D 13. D 14. C 15. D Sumber Sekolahmuonline, Balkopites Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Soal(Essay) Materi Iman Kepada Kitab Allah. 8. Para Nabi dan Rasul ada yang menerima Kitab, Shuhuf, dan Kitab sekaligus shuhuf. Jelaskan pengertian shuhuf ! Jawaban: Shuhuf bentuk jamak dari shahifah yang artinya lembaran. Maksudnya adalah lembaran-lembaran yang berisi firman Allah. Wahyu-wahyu Allah yang diterima oleh para rasul ada yang Ilustrasi hari akhir. Foto PixabayIman kepada hari akhir termasuk dalam rukun iman yang harus diyakini umat Muslim. Artinya, umat Muslim wajib memercayai bahwa kan datang waktu di mana alam semesta beserta seisinya hancur dan kehidupan semua makhluk Allah SWT berakhir atas Muslim tak boleh meragukan keberadaan hari akhir, sebab peristiwa ini sudah digariskan dan telah tercantum dalam Al Quran maupun hadits. Salah satunya diceritakan dalam Surat Al A’raaf ayat 187 berikut ini“Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir "Kapankah terjadinya?" Katakanlah"Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."”Hikmah Iman kepada Hari AkhirAllah SWT tidak menjadikan sesuatu sia-sia tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya, tak terkecuali iman kepada hari akhir. Berikut beberapa hikmah beriman kepada hari akhir yang dapat dipetik umat Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWTBeriman kepada hari akhir berarti memercayai bahwa segala perbuatan yang dilakukan di dunia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Karena itu, umat Muslim yang mengamalkannya akan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT agar lebih dekat Senantiasa Beramal SalehIlustrasi beriman kepada hari akhir. Foto MediumSeorang hamba yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa beramal saleh. Misalnya menjalani sholat lima waktu, memperbanyak sholat sunnah, dzikir, puasa, dan sebagainya. Karena mereka yakin bahwa setelah hari akhir pasti ada hari pembalasan di mana semua perbuatan selama di dunia akan dibalas oleh Allah Berbuat Baik kepada SesamaTidak hanya mempererat hubungan dengan Allah SWT, beriman kepada hari akhir juga mengingatkan seorang Muslim untuk memerhatikan hablu minannas, hubungan antarsesama manusia. Hubungan ini perlu diperhatikan agar keseimbangan hidup dapat Muncul Rasa Takut Berbuat MaksiatAkan muncul rasa takut ketika berbuat maksiat selama di dunia. Mereka akan menjauhi kemaksiatan karena takut tidak bisa mempertanggungjawabkannya saat hari akhir telah tiba. Karena itu, umat Muslim akan lebih berha-hati dalam berperilaku agar perbuatannya tidak membawanya merasakan azab Allah Mempersiapkan Diri dengan BaikTidak ada seorang pun kecuali Allah SWT yang tahu kapan hari akhir tiba. Karena itu, seorang Muslim yang beriman kepada hari akhir akan mempersiapkan dirinya dengan sebaik mungkin untuk menghadapinya. Dengan penuh kesungguhan, umat Muslim akan memperbaiki amal ibadahnya agar membawa bekal yang cukup saat kelak hari akhir tiba.Fungsidan Hikmah beriman kepada hari akhir: 1. Muncul rasa kebencian yang dalam kepadaa kemaksiatan dan kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat. 2. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini. 3.
1 Hari Akhir Menurut aI-Qur'an. Hari Akhir atau Hari Kiamat menurut al-Qur'an dapat dibagi menjadi dua: a. Kiamat Sugra (kecil) Kiamat Sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman Allah Swt. dalam Q.S.Ali lmrãn/3:185: Memahami makna beriman kepada hari akhir.
Saudaraku seislam -yang semoga selalu mendapatkan rahmat dan taufik Allah Ta’ala-. Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah beriman kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya. Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari [1] sesuatu yang tidak ada, kemudian [2] berada dalam kandungan, kemudian [3] berada di alam dunia, kemudian [4] memasuki alam barzakh alam kubur dan terakhir [5] memasuki kehidupan akhirat. Dan hari akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, 352 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa bentuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara setelah kematian sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan pertanyaan di alam kubur, adzab dan nikmat kubur, hari berbangkit dan dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan, pembukaan catatan amal, hisab perhitungan, Al Haudh telaga Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Shiroth jembatan, syafa’at, surga dan neraka. Lihat Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di atas. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Keimanan terhadap Hari Berbangkit Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua yang berada di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua, maka manusia akan segera bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari berbangkit. Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh Al-Kitab, As-Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari Kiamat”. QS. Al-Mu’minun [23] 15-16. Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati Allah dan Rasul-Nya akan dikumpulkan sebagai tamu terhormat, sedangkan orang yang durhaga karena berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti hewan ternak. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Ingatlah hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” QS. Maryam [19] 85-86. Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka orang beriman akan datang dengan mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak seperti ini-. Lihat Ma’arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741 Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang tidak berpakaian dan tidak disunat dikhitan”. HR. Bukhari & Muslim. Urusan pada hari itu sangat menyibukkan dan tidak mungkin satu sama lain saling memandang aurat yang lainnya. Aisyah radhiyallahu anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia mengatakan,”Ya Rasulullah, apakah kami satu sama lain saling memandangi aurat?” Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” QS. Abasa [80] 37 HR. Tirmidzi, hasan shohih. Lihat Ma’arijul Qobul II/185 Keimanan terhadap Adanya Hisab Perhitungan Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta’ala. Hal ini adalah suatu yang pasti dan tidak boleh diingkari. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka” QS. Al Ghasyiyah [88] 25-26. Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang mukmin tanpa seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui dosa-dosanya dengan mengatakan kepadanya “Engkau telah melakukan demikian dan demikian … ” sehingga dia mengakui dan mengenal dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,”Aku tutup dosamu di dunia dan Aku mengampunimu hari ini.” Lalu bagaimana dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab diperhitungkan sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan kejelakannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 383 Baca Juga Syarhus Sunnah Hisab Allah itu Begitu Cepat Sekadar Masa Tidur Qailulah Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh sekalipun akan dicatat pada kitab amalan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun juga.” QS. Al Kahfi [18] 49. Kitab tersebut akan memuat amalan kebaikan dan kejelekan yang telah kita lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi kanan dan kiri. Maka sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan tangan kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir yang mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan celaka. Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di suatu mizan timbangan yang memiliki dua daun timbangan. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” QS. Al Qari’ah [101] 6-9 Keimanan terhadap Surga dan Neraka Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na’udzu billah. Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar usaha manusia. Seandainya hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati shiroth. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah al jaza’ min jinsil amal’ Balasan itu tergantung dari amal perbuatan! Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 386-387 Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke surga sebelum beliau shallallahu alaihi wa sallam HR. Muslim. Dan umat yang pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada? Menurut aqidah yang benar, surga dan neraka saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali Imran [3] 133 dan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir.” QS. Ali Imran [3] 131 Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,”Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih, kenikmatan di dalamnya tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pula pernah terlintas dalam hati. Maka bacalah jika kalian menghendaki firman Allah Ta’ala yang artinya,”Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” QS. As Sajdah [32] 17 HR. Bukhari & Muslim Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sabdakan,”Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam.” HR. Bukhari. Subhanallah!! Berarti sangat dahsyat sekali siksaan di dalamnya. Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat yang telah menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan dihisab. Maka renungkanlah perkataan sahabat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu, ”Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab perhitungan, sedangkan besok di akhirat, pen adalah hari hisab perhitungan dan bukanlah hari beramal lagi.” HR. Bukhari secara mu’allaq, Ma’arijul Qobul II/106 Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada Engkau Ya Allah dari neraka dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa yang Engkau takdirkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shollallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti 1 Hari Akhirat = 1000 Tahun di Dunia *** Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
Mudahmudahan Contoh Soal Essay dan Jawaban Iman Kepada Hari Akhir ini memberikan manfaat yang banyak. Soal No. 1) Jelaskan pengertian hari akhir! Jawaban: Hari Akhir adalah hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya kehidupan semua makhluk Allah Swt.Pertanyaan Apa maksud beriman kepada hari akhir? Teks Jawaban semoga Allah memberikan taufik ketaatan kepada-Nya bahwa maksud beriman kepada hari akhir adalah Keyakinan kuat akan datang dan terjadinya semua apa yang dikabarkan Allah dan Rasul-Nya sallallahu alaihi wa sallam tentang hal itu apa yang terjadi setelah kematian. Termasuk hal itu adalah beriman dengan tanda-tanda hari kiamat yang ada sebelumnya. Beriman dengan kematian dan yang mengiringinya dari kondisi sakaratul maut dan setelahnya dari fitnah, siksa dan kenikatan kubur. Tiupan sangkakala, kebangkitan, kondisi genting pada hari kiamat, perincian dikumpulkan orang-orang, perhitungan, surga dan kenikmatan yang tertinggi adalah melihat wajah Allah Azza Wajalla. Dan neraka serta siksaannya yang terberat adalah ditutupi dari melihat Tuhannya Azza Wajalla. Dan mengamalkan isi dari keyakinan ini. Kalau keimanan ini telah tereaslisasikan di hati seorang hamba, maka akan berbuah yang sangat agung nan mulia diantaranya adalah Pertama keinginan melakukan ketaatan dan sangat menjaganya mengharapkan pahala di hari itu. Kedua takut melakukan kemaksiatan dan rela dengannya karena takut akan siksaan hari itu. Ketiga hiburan bagi orang mukmin dari kenikmatan dunia yang tidak didapatkan, karena mengharapkan kenikmatan akhirat dan pahalanya. Kita memohon kepada Allah yang Maha Agung, agar kita diberi kenikmatan iman yang jujur dan keyakinan yang kokoh amin. Silahkan melihat A’lamus Sunnah Mansyurah, hal. 110 dan Syarkh Usul Tsalatsah karangan Syekh Ibnu Utsaimin, hal. 98-103.0sIMo.