AbuSa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu (wafat 74 H) Abu Sa'id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan 1.170 hadits. Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits hadits yang mereka dengar darinya. Biografi Ahli Hadits Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu anhu. Abu Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan hadits. Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits hadits yang mereka dengar darinya. Ia menjawab “ Jangan sekali kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”. Abi Sa’id lebih dikenal dengan nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan. Ayahnya Malik bin Sinan syahid dalam peperangan Uhud, Ia seorang Khudri nasabnya bersambung dengan Khudrah bin Auf al-Harits bin al-Khazraj yang terkenal dengan julukan “Abjar”. Ketika perang Uhud pecah, ayahnya malik membawanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan meminta agar anaknya diikutkan dalam peperangan. Pada waktu itu Jabir masih berusia 13 tahun, namun ayahnya menyanjung kekuatan tubuh anaknya” Dia bertulang besar ya Rasulullah” tetapi, Rasulullah tetap menganggapnya masih kecil dan menyuruh membawanya pulang. Abu Sa’id al-Khudri adalah salah seorang diantara para sahabat yang melakukan bai’at kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mereka berikrar tidak akan tergoyahkan oleh cercaan orang dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa ta’ala, mereka tergabung dalam kelompok Abu Dzarr al-Ghifari, Sahl bin Sa’ad, Ubaidah bin ash Shamit dan Muhammad bin Muslimah. Abu Sa’id al-Khudri bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dalam perang Bani Musthaliq, perang Khandaq dan perang perang sesudahnya, secara keseluruhan ia mengikuti 12 kali peperangan. Riwayatnya dari para sahabat lain banyak sekali namun sumber yang paling terkenal adalah bapaknya sendiri Malik bin Sinan, saudaranya seibu Qatadah bin an-Nu’man, Abu Bakan, Umar, Utsman, Ali, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Salam. Sedangkan orang orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya sendiri Aburahman, istrinya Zainab bin Ka’ab bin Ajrad, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abu Thufail, Nafi’ dan Ikramah. Abu sa’id membawa putranya Abdurahman ke tanah pemakaman Baqi, dan berpesan agar ia nanti dimakamkan di bagian jauh dari tempat itu. Katanya “ Wahai anakku, apabila aku meninggal dunia kelak, kuburkanlah aku disana, Jangan engkau buat tenda untuk, jangan engkau mengiringi Jenazahku dengan membawa api, Jangan engkau tangisi aku dengan meratap-ratap, dan jangan memberitahukan seorangpun tentang diriku”. Kemudian ia beliau wafat pada tahun 74 H Disalin dari Biografi Abu Sa’id dalam Tahdzib at Tahdzib 3/49 AbuSaid al-Khudri, seorang sahabat Nabi Muhammad saw dan dikenal zuhud, khusyu' serta dikenal sebagai "pemberi peringatan" dan mengajarkan ayat-ayat al-Qur'an. Beliau banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad saw. Abu Said al-Khudri dikenal sebagai Ulama'-nya para sahabat. Abu Said al-Khudri, merasa dirinya sebagai "orang biasa Galat skrip tidak ada modul tersebut "Infobox". Sa'd bin Malik bin Sinan bahasa Arabسعد بن مالك بن سنان lahir 10 tahun sebelum Hijrah- 74 H/612-693 Myang terkenal dengan nama Abu Said al-Khudri أبو سعيد الخدري adalah seorang sahabat Nabi Muhammad saw, dan juga termasuk sahabat Imam Ali as serta pembesar suku Anshar. Ia termasuk perawi hadis Ghadir. Ayahnya juga seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Ia turut serta dalam berbagai perang Nabi Muhammad saw. Dalam perang Shiffin dan Nahrawan ia berada di pihak Imam Ali as. Para sejarawan mengakui kefaqihan Abu Sa'id. Ahli rijal Syiah pun memuji kemampuannya. Kebanyakan sumber sejarah mencatat tahun wafatnya adalah 74 H, namun sebagian yang lain menuliskan bahwa tahun wafat Abu Sa'id satu tahun setelah Peristiwa Harrah pada tahun 64 H. Pusaranya, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab rujukan berada di Madinah, Pemakaman Baqi. Silsilah Keluarga Sumber-sumber sejarah Islam tentang Abu Sa'id menerangkan Sa'd bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa'labah bin Ubaid bin Abjar. [1] Julukannya adalah Abu Sa'id dikaitkan dengan nenek moyangnya Khudrah yang terkenal dengan nama Abjar. [2] Bani Khudrah adalah sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari bani Anshar. Malik bin Sinan ayah Abu Sa'id syahid dalam perang Uhud. [3] Ibunya adalah Anisah binti Abu Haritsah, berasal dari kabilah bani Najjar. [4] Kedudukan Kepribadian dan Agama Sumber-sumber sejarah mengenal bahwa Abu Sa'id adalah termasuk pembesar suku Anshar [5] dan mengakui kefakihannya. [6] Para sahabatnya mengenal Abu Sa'id dengan kehidupannya yang zuhud. Terkait dengan hal ini, Abu Na'im dalam kitab Hilyah al-Auliya[7] dan Ibnu Jauzi dalam Shifat al-Shafwah [8] menuliskan tentang kepribadiannya. Ahli Rijal Syiah juga menilai bahwa ia adalah seorang yang besar dan sangat memujinya,[9]Di antara sahabat Nabi ia berada dalam satu tingkatan dengan Salman dan Abu Dzar, dan diantara sahabat Imam Ali as berada dalam golongan "Ashfiya” penolong terpilih. [10] Dalam Rijal Kasysyi yang dinukilkan dari Imam Shadiq as dikatakan bahwa Abu Sa'id, memiliki sikap yang konsisten dalam beragama dan mengenal kebenaran. Dari Fadhl bin Syadzan juga diceritakan bahwa Abu Sa'id termasuk golongan yang pertama masuk Islam dari kalangan para sahabat. [11] Riwayat Abu Sa'id adalah salah seorang perawi kenamaan Nabi Muhammad saw. Suku Anshar dan Muhajirin meriwayatkan hadis darinya. [12] Hadis-hadis yang diriwayatkan Abu Sa'id yang berasal dari Nabi Muhammad sejumlah 1170, dan sebagian darinya dituliskan oleh pemilik kitab Shihah Sittah seperti Muslim dan Bukhari. [13] Buqa bin Khaul juga menuliskan banyak dari hadis-hadis tersebut di dalam Musnad Kabirnya. [14] Diantara riwayat-riwayat dan hadis-hadis yang dinukilkan oleh Abu Sa'id adalah hadis Ghadir yang merupakan hal yang sangat penting menurut orang Syiah. Ia juga meriwayatkan hadis dari sahabat-sahabat yang masyhur. Diantara orang-orang yang meriwayatkan hadis dari Abu Sa'id Khudri adalah sekelompok dari para sahabat masyhur Nabi seperti Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik. Sangat banyak para tabiin seperti Sa'd bin Musabab, Atha bin Yasar dan Nafi' menjumpai Abu Sa'id. [15] Kedudukan Politik Semasa kehidupan Nabi Muhammad saw dan Imam Ali as Abu Sa'id aktif dalam kehidupan politik. Ia berusia 13 tahun ketika ayahnya membawanya ke hadapan Nabi Muhammad saw untuk mengikutsertakan dalam perang Uhud, namun Nabi saw tidak memberikan ijin kepadanya karena usianya yang masih kecil. Setelah perang Uhud, ia turut serta dalam berbagai peperangan yang diikuti oleh Nabi Muhammad saw. [16]Waqidi, seorang penulis sejarah pada abad ke-3 dan ke-4 H menukilkan bahwa perang pertama kali yang diikuti oleh Abu Sa'id adalah perang Khandaq. [17] Ibnu Katsir 774 H berkata bahwa ia ikut serta dalam 12 peperangan Nabi Muhammad saw. [18] Pada zaman kekhalifahan Imam Ali as ia turut serta dalam perang Shiffin dan Nahrawan. [19] Abu Sa'id tidak memiliki hubungan pertemanan dengan bani Umayah dan pada berbagai kesempatan melancarkan kritikan kepada mereka diantaranya ketika Marwan bin Hakam mendahulukan khutbah Id sebelum melaksanakan Shalat Id. [20] Demikian juga ketika Muawiyah memerintah, ia pergi ke Syam untuk mengkritik pemerintahannya. [21] Mengenai bahwa Abu Sa'id pada tahun 73 H membaiat Abdul Malik bin Marwan secara tertulis, dan juga Abdul Malik sebelum kekhilafahannya, maka berdasarkan hadis dari Abu Sa'id [22] baik dari sisi zaman dan dari sisi jenis hubungan antara Abu Sa'id dan bani Umayah maka hal itu diragukan kebenarannya. Menurut perkataan Ibnu Qutaibah[23]Abu Sa'id dalam Peristiwa Harrah ketika terjadi serangan yang dilancarkan oleh pasukan Syam ke Madinah menjadikan ia berdiam di rumah, namun pasukan Syam menyerang rumah Abu Sa'id dan menginginkan uang dan harta darinya, namun karena mereka tidak menemukan apa-apa, maka mereka menyiksa Abu Sa'id. Dalam riwayat yang lain, Abu Sa'id lari ke gua dan salah satu pasukan Syam mengejar Abu Sa'id untuk membunuhnya, namun setelah mengenal Abu Sa'id pasukan Syam itu mengampuni Abu Sa'id [24] dan meminta Abu Sa'id untuk memintakan ampun supaya Allah mengampuninya. [25] Kematian Sebagian besar sejarawan menulis bahwa Abu Sa'id wafat pada tahun 74 H. [26] Namun sebagian yang lainnya menuliskan satu tahun setelah peristiwa Harrah. [27] Mereka berkata, ikhtidhar keadaan menjelang kematian Abu Sa'id berlangsung selama 3 hari. Berdasarkan dari referensi-referensi yang ada, ia dikuburkan di Madinah di Pemakaman Baqi. [28] Namun ada juga yang mengatakan bahwa kuburannya ada di Istanbul. [29] Catatan Kaki ↑ Ibnu Abdul Bar, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602. ↑ Thabari, Al-Muntakhab min Kitāb Dzail al-Mudzil, jld. 11, hlm. 525. ↑ Ibnu Abdul Bar, Al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 1352. ↑ Khalifah bin Khayath, al-Thabaqāt, jld. 1, hlm. 216. ↑ Ibnu Abdul Bar, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602, Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld. 2, hlm. 289. ↑ Ibnu Sa'ad, Thabaqāt, jld. 2, hlm. 372; Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180; Abul Ishaq Syirazi, Thabaqāt al-Fuqaha, hlm. 51; Nawawi, Tahdzib al-Asma wa al-Lughāt, jld. 2, hlm. 237; Dzahabi, Siyar A'lām al-Nubalā, jld. 3, hlm. 170; Ibnu Hajar Asqalani, Al-Ishābah, jld. 2, hlm. 35. ↑ Abu Na'im Isfahani, Hilyah al-Auliyā, jld. 1, hlm. 369-371. ↑ Ibnu jauzi, Sifah al-Shafwah, jld. 1, hlm. 715714. ↑ Barqi, Al-Rijāl, hlm. 2. ↑ Barqi, Ahmad bin Muhammad, Al-Rijāl, hlm. 3. ↑ Thusi, Ikhtiyār Ma'rifah al-Rijāl, hlm. 30-38. ↑ Ibnu Abdul Bar, Al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602. ↑ Nuri, Tahdzib al-Asmā wa al-Lughāh, 2/237. ↑ Dzahabi, Siyar A'lām al-Nubala, jld. 3, hlm. 171. ↑ Nawawi, Tahdzib al-Asmā wa al-Lughāt, jld. 2, hlm. 237; Ibnu Atsir, Usd al-Ghābah, jld. 2, hlm. 289. ↑ Thabari, Muntakhab min Kitāb dzail Mudzil, jld. 11, hlm. 525-52; Hakim Nisyaburi, Mustadrak al-Shahihin, jld. 3, hlm. 5 63; Ibnu Abdul Barr, al-Isti'ab, jld. 2, hlm. 602. ↑ Al-Isti'āb, jld. 1, hlm. 156. ↑ Al-Bidāyah wa al-Nihāyah, jld. 9, hlm. 4. ↑ Ibnu Habib, al-Muhabbar, hlm. 291; Khatib, Baghdadi, Tārikh Baghdād, jld. 1, hlm. 180. ↑ Shafadi, al-Wāfi bi al-Wāfayāt, jld. 15, hlm. 148. ↑ Ibnu Asakir, Tārikh Madinah Dimasq, jld. 7, hlm. 182-183, Mengenai penolakann Abu Said terhadap Muawiyah silahkan lihat Nashr bin Muzahim Minqari, Waq'ah Shiffin, hlm. 216. ↑ Ibnu Sa'ad, Thabaqāt, jld. 5, hlm. 229-234. ↑ Al-Imamah wa al-Siyasah, jld. 1, hlm. 213 ↑ Ibnu Qutaibah, al-Imāmah wa al-Siyāsah, jld. 1, hlm. 213. ↑ Dzahabi, Tārikh al-Islām, jld. 3, hlm. 220-221. ↑ Khalifah bin Khayath, al-Thabaqāt, jld. 1, hlm. 216, Ibnu Qutaibah, al-Ma'arif, jld. 11, hlm. 267 dan 526; Thabrani, Al-Mu'jam al-Kabir, jld. 6, hlm. 40; Ibnu Abdul Barr, al-Isti'āb, jld. 2, hlm. 602; Khatib Baghdadi, Tārikh Baghdad, jld. 1, hlm. 118. ↑ Ibnu Hayan, Masyāhir Ulama al-Amshar, hlm. 11. ↑ Hakim Naisyaburi, Muhammad bin Abdullah, Mustadrak al-Shahihain, jld. 2, hlm. 237. ↑ Isyli, 70-73, Necdet, Istanbulda sahabe kabir ue makamlan, Ankara, Renk ofset matbaacilik. Daftar Pustaka Ibnu Atsir, Ali bin Muhammad. Usd al-Ghābah. Beirut Dar Ihya al-Tsurats al-Arabi. Ibnu Jauzi, Abdurahman bin Ali. Shifat ash-Shafwah. Muhammad Fakhuri dan Muhammad Rawas Qal'aji. Beirut 1406 H/1986. Ibnu Habib, Muhammad. Al-Muhabbar. Hydarabad Dekkan 1361 H/1954. Ibnu Hajar Asqalani Ahmad bin Ali. Al-Ishābah. Kairo 1328 H. Ibnu Hayan, Muhammad. Masyāhir Ulama al-Amshār. Fulayisyhamir. Kairo 1379 H/1959. Ibnu Sa'ad, Muhammad. Thabaqāt. Beirut Dar Shadir. Ibnu Abdul Barr, Yusuf bin Abdullah. Al-Isti'āb. Kairo 1380 H/1960. Ibnu Asakir, Ali bin Husain. Tārikh Madinah Dimasyq. Aman Dar al-Basyir. Ibnu Qutaibah. Al-Ma'ārif. Kairo Tsirwat Akasyah, 1960. Ibnu Qutaibah, Abdullah bin Muslim. Al-Imāmah wa as-Siyāsah. Kairo 1388 H/1969. Abul Ishaq Syirazi, Ibrahim bin Ali. Thabaqāt al-Fuqaha. Riset Ihsan Abas. Beirut 1401 H/1981. Abu Na'im Isfahani, Ahmad bin Abdullah. Hilyah al-Auliya. Kairo 1351 H/1959. Barqi, Ahmad bin Muhammad. Ar-Rijāl. Riset Jalaluddin Muhadits. Teheran 1342 HS. Hakim Nisyaburi, Muhammad bin Abdullah. Mustadrak ash-Shahihain. Hydarabad Dekkan 1324 H. Khatib Baghdadi, Ahmad bin Ali. Tārikh Bagdad. Kairo 1349 H. Khalifah bin Khayath. Ath-Thabaqāt. Riset Suhail Zakar. Damaskus 1966. Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Siyar A'lām an-Nubala. Riset Syu'aib Arnaot dkk. Beirut 1405 H/1958. Dzahabi, Muhammad bin Ahmad. Tārikh al-Islām. Kairo 1368 H. Shafadi, Khalil bin Aibak. Al-Wāfi bi al-Wāfayāt. Riset Brand Ratakeh Wisabadan, 1399 H/1979. Thabrani, Sulaiman bin Ahmad. Al-Mu'jam al-Kabir. Riset Hamdi Abdul Majid Salafi. Baghdad 1399 H/1979. Thabari. Al-Muntakhab min Kitāb Dzail Mudzil. Dilengkapi dengan Tarikh Thabari. Thusi, Muhammad bin Hasan. Ikhtiyār Ma'rifah ar-Rijāl. Riset Hasan Musthafawi. Masyhad 1348 HS. Nashr bin Muzahim Minqari. Waqa'ah Shiffin. Riset Abdul Salam Muhammad Harun. Kairo 1382 H. Nawawi, Yahya bin Syaraf. Tahdzib al-Asma wa al-Lughat. Kairo Idarah al-Thaba'ah al-Musyiriyah. vte Sahabat Nabi sawEmigran ke Abyssinialaki-laki Ja'far bin Abi Thalib • Abdullah bin Mas'ud • Abdullah bin Jakfar • Abdullah bin Abdul Asad • Abu Ubaidah bin al-Jarrah • Syurahbil bin Hasanah • Khalid bin Sa'id • Utsman bin Affan • Abu Hudzaifah • Miqdad bin Amr • Mush'ab bin Umair • Abdurrahman bin Awfwanita Ummu Salamah • Ummu Habibah • Asma binti Umais • Ruqayyah • Ummu Aiman • Shafiyah binti Abdul Mutthalib • Saudah binti Zam'at bin QaisMeninggal sebelum Hijrah ke Habasyahlaki-laki Abu Thalib • Yasir bin 'Amirwanita Khadijah binti Khuwailid • SumayyahMuhajirinlaki-laki Imam Ali as • Hamzah • Ammar bin Yasir • Abu Dzar al-Ghifari • Miqdad bin 'Amr • Bilal al-Habsyi • Arqam bin Abi Arqam • Budail bin Warqa • Abu Rafi' • Abdullah bin Mas'ud • Abbas bin Abdul Muththalib • Khabbab bin Arat • Usamah bin Zaid• Abu Hudzaifah • Abu al-'Ash bin Rabi' • Thalhah • Zubair bin 'Awwam • Ibnu Abbas • Salman al-Farisi • Syurahbil bin Hasanah • Khalid bin Sa'id • Utsman bin Mazh'un • Utsman bin Affan • Sa'ad bin Abi Waqqash • 'Amr bin Hamiq al-Khuza'i • Shuhaib bin Sinan • Abu Bakar • Umar bin Khattab • Zaid bin Haritsah • Abu Ubaidah bin Jarrah • Ubaidillah bin Abbas bin Abdul Muttalib • Jabir bin Samurah • Abdullah bin Umar • Abdullah bin Jakfar bin Abi Thalibwanita Fatimah az-Zahra sa • Fatimah binti Asad • Ummu Aiman • Ummu Salamah • Aisyah • Zainab binti Jahsy • Ruqayyah binti Muhammad • Shafiyah binti Abdul Mutthalib • Saudah binti Zam'at bin Qais • Zainab binti Nabi saw • Ummu Kultsum putri Nabi sawAnsharlaki-laki Jabir bin Abdillah al-Anshari • Khuzaymah bin Tsabit • As'ad bin Zurarah • Abu al-Haitsam bin al-Tayyihan • Abu Qatadah Anshari • Sahl bin Hunaif • Utsman bin Hunaif • Abu Lubaba Anshari • Zaid bin Arqam • Buraidah bin Hushaib al-Aslami • Abu Sa'id al-Khudri • Hanzhalah bin Abi 'Amir • Abu Ayyub al-Anshari • Abu Thalhah • Zaid bin Tsabit • Bara' bin 'Azib • Aus bin Tsabit •Syaddad bin Aus • Abu Dujanah • Khubaib bin 'Adi • Sa'ad bin 'Ubadah • Sa'ad bin Mu'adz • Hudzaifah bin Yaman • Hassan bin Tsabit • Muadz bin Jabal • Bilal bin Harits • Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah • Abdullah bin Rawahah • Sa'id bin Sa'ad • Sahl bin Sa'ad Sa'idiwanita Ummu 'Umarah • Rumaisha binti MilhanBadriyyunlaki-laki Imam Ali as • Hamzah • Sahl bin Hunaif • Bilal al-Habasyi • Abdullah bin Mas'ud • Usman bin Mazh'un • Shuhaib bin Sinan • Abdullah bin Abdul Asad • 'Ammar bin Yasir • Miqdad bin 'Amr • Abu al-Haitsam bin al-Tayyihan • Ubay bin Ka'ab • Basyir bin Sa'ad • Mush'ab bin Umair • Zaid bin Haritsah • Ka'ab bin Amrwanita •Memeluk Islam setelah Pembukaan Kota Mekahlaki-laki Hasyim bin 'Utbah bin Abi Waqqas • Abu Sufyan • Muawiyah • Kharijah bin Hudzafah • Khirrit bin Rasyid al-Naji • Jarud bin Mu'alla • Mughirah bin Haritswanita •Sahabat lainlaki-laki Salman al-Farsi • Aqil bin Abi Thalib • Hanzalah bin Rabi' • Sulaiman bin Shurad al-Khuzai • Sa'ad bin Mas'ud al-Tsaqafi • Hujr bin 'Adi • Amru bin Ash • Malik bin Nuwairah • Khalid bin Walid • Aban bin Sa'id • Tamim al-Dari • Abu Musa al-Asy'ari • Mushayyib bin Najabah • Amir bin Watsilahwanita Shafiyah binti Huyay • Maimunah binti Harits • Umamah binti Abi al-'Ash • Fiddha Nabi Muhammad vte Jannatul BaqiSejarah Singkat Baitul Ahzan • Monumen-monumen Baqi' • Penghancuran Baqi • Hari PenghancuranYang disemayamkanPara Imam Baqi Imam Hasan as • Imam Sajjad as • Imam Baqir as • Imam Shadiq asPara Sahabat laki-laki As'ad bin Zurarah • Utsman bin Mazh'un • Sa'ad bin Mu'ad • Asid bin Hudhair • Mughirah bin Harits • Ibnu Masud • Suhaib bin Sinan • Abu Sa'id al-Khudri • Abbas bin Abdul Muththalib • Abdullah bin Ja'far • Aqil • Jabir bin Abdillah al-AnshariKeluarga Nabi Halimah Sa'diah • Ruqayyah putri Nabi • Ibrahim Putra Rasulullah • Zainab putri Rasulullah • Ummu Kultsum putri Rasulullah • Zainab putri Khuzaimah • Mariyah al-Qibthiyah • Zainab putri Jahsy • Hafsah • Shafiyah putri Huyai bin Akhtab • Saudah • Juwairiyah • Aisyah • Ummu Salamah Istri Nabi • Shafiyah putri Abdul Mutthalib • Atikah Lain-lain Fatimah binti Asad • Ummul Banin • Hasan al-Mutsanna • Nafsu Zakiyah • Ismail bin Ja'far • Ummu Farwah • Ibnu Syudqam • Ahsai • Muhammad Ali 'Amri Yang terkait Membangun Kuburan • Ziarah Kubur • Tabaruk • Tahun 1220 Hijriah Qamariah • Tahun 1344 hijriah Qamariah • Abdur Rahim Fushuli • Kaum Wahhabi vte Sahabat Imam Ali asSyurthah al-Khamis Salman • Abu Dzar • Miqdad • 'Ammar • Kumail • Abu Sasan al-Anshari • Abu Amr al-Anshari • Qanbar • Sahl bin Hunaif • Utsman bin Hunaif • Amr bin Hamq al-Khuza'i • Maitsam at-Tammar • Rusyaid al-Hajari • Habib bin Muzhahir • Muhammad bin Abi Bakr • Malik al-Asytar • Suwaid bin Ghafla al-Ju'fi • Harith bin Abdillah • Uwais al-Qarani • Asbagh bin Nubatah • Wahab bin Abdillah • Sulaim bin Qais • Sa'ad bin Harits • Abdullah bin Yahya al-HadramiPara Syahid Perang Jamal Zaid bin Shauhan • Hukaim bin JabalahPara Syahid Perang Shiffin Ibn Taihan • Ammar • Khuzaima • Hasyim bin 'Utbah • Suhail bin Amr • Abd Allah bin Ka'ab • Abu Hazim al-Bajali • Ya'la bin Umaiyah • Uwais al-Qarani • Shafwan bin Hudzaifah • Sa'ad bin Hudzaifah • Abu Fudala al-Anshari • Abd Allah bin Badil • Abu 'Umra al-Anshari • Jundab bin Zuhair • Muhammad bin Sulaiman • Abdullah bin Arqam • Abdullah bin Abi HushainPara Syahid Perang Nahrawan Yazid bin Nuwayrah • Za'ida bin Sumair • Ru'ba bin Wabir • Sa'ad bin Khalid • Abdullah bin Hammad • Faiyad bin Khalil • Kaisum bin Salma • 'Ubaid bin 'Ubaid • Jumai' bin Jusyam • Habib bin 'AsimPara Panglima Imam Hasan as • Imam Husain as • Malik al-Asytar • Syuraih bin Hani • Hujr bin 'Adi • Hudayn bin Mundhir • Hukaym bin Jabala • Abu Qutadah • Jariyah bin Qudamah • Sa'id bin Qais • Muhammad bin Abi Bakar • Syabats bin Rab'i • Ma'qal bin Qais • Abu Ayyub al-Anshari • Sahl bin Hunaif • Asy'ats bin Qais al-Kindi • Ibnu Abbas • Harits bin Marra • Sulaiman bin Surad • Ziyad bin NadhrPerwakilan-perwakilan Sa'id bin Sa'ad • Sa'ad bin Harits • Sa'id bin Nimran al-Hamdani • Rufa'a bin Syaddad • Malik al-Asytar • Abu Ayyub al-Anshari • Sa'ad bin Mas'ud • Abu Rafi' • Hudayn bin Mundhir • Asy'ats bin Qais al-Kindi • Qais bin Sa'ad • Wahab bin Abdillah • Muhammad bin Abu Bakar • Kumail • Syaib bin Amir al-Azudi • Sahl bin Hunaif • Mundhar bin Jarud • Mikhnaf bin Sulaim • Ibn Abbas • Umar bin Abi Salma • Qutham bin Abbas • Nu'man bin 'Ajlan • Masqala bin Hubaira • Ziyad bin Abihi • 'Ammara bin SyahabPara Syahid Karbala Nafi' bin Hilal • Hani bin 'Urwa • Habib bin Muzhahir • Abu Tsumamah al-Shaidi • Sa'ad bin Harith • Yazid bin Maghfil • Hajjaj bin Masruq • Nu'man bin 'Ajlan • Burair bin Khudair • Muslim bin Katsir al-Azdi • Ammar bin Abi Salamah • Syabib bin AbdullahPara Perawi Hadis al-Ghadir Sa'id bin Sa'ad • Salman • Sahl bin Sa'ad • Hudzaifa bin Yaman • Zadhan Abu 'Amr • Zaid bin Arqam • Jabir bin Abdillah • Sulaim bin Qais • Bara' bin 'Azib • 'Amr bin Hamiq al-Khuza'iNakitsun Para Pelanggar Janji Zubair bin 'Awwam • Thalhah bin UbaidillahKhawarij Ibnu Muljam • Syimir • Abdullah bin Wahab al-Rasibi • Syabath bin Rab'i • Abdullah bin Kawwa' • Hurqus bin Zuhair • Syuraih bin Awfa al-Abasi • Farwa bin Nufil al-Asyja'i • Abdullahbin Syajara • Jira bin Sinan al-Asadi • Zaid bin HusainPerawi Nauf al-Bikali • Ibnu Abi laila • 'Amir bin Watsilah • Abul Aswad al-Duali • Abdullah bin Jakfar • Adi bin Hatim • Abu Juhaifah • Khaitsamah bin Abdurrahman • Ahnaf bin Qais • Dhirar bin DhamrahLian-Lain Abu al-Aswad al-Duali • Syaddad bin Aws • Aminah binti Syuraid • Abu Sa'id al-Khudri • Amir bin Watsilah • Ubaidullah bin Abi Rafi' • Abu Barza al-Aslami • Habba bin Juwayn al-'Urani • Khabbab bin Aratt • Aqil • Syarik bin al-A'war • 'Abd al-Rahman bin Abi Laila • Ka'ab bin Amr • Abdullah bin Jakfar • Abdullah bin Afif • Thirimmah Imam Ali as PenjelasanHadits Pertama Riwayat Imam Muslim dari Abi Sa'id al-Khudri. Hadis di atas menjelaskan tentang salah satu prinsip dalam Islam yaitu perjuangan amar ma'ruf dan nahi munkar. Amar makruf adalah kegiatan menyuruh, mendorong atau memerintahkan makruf/kebaikan yang sering dipasangkan dengan kegiatan nahi mungkar, yakni mencegah atau
Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu adalah salah seorang ulamanya para sahabat. Ia termasuk seorang Anshar yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Bahkan termasuk yang terbanyak riwayatnya di antara sahabat lainnya. Nasabnya Nama dan nasab Abu Said al-Khudri adalah Saad bin Malik bin Sinan bin Ubaid bin Tsa’labah al-Abjar -Abjar adalah Khudrah- bin Auf bin al-Harits bin al-Khazraj al-Anshari al-Kahzraji. Yang masyhur dengan kun-yah Abu Said al-Khudri. Masa Rasulullah Abu Said bercerita, “Rasulullah datang kepada kami. Kami adalah orang-orang biasa bukan tokoh dari kalangan kaum muslimin. Aku kira Rasulullah tidak mengenal salah seorang dari kami. Sebagian dari kami hampir-hampir tak berpakaian. Rasulullah mengisyaratkan bentuk lingkarangan dengan tangannya. Beliau bersabda, “Dengan apa kalian saling mengingatkan?” Mereka menjawab, “Ini ada seseorang yang membacakan Alquran kepada kami dan mendakwahi kami.” Beliau berkata, “Serulah! Mengapa kalian bersamanya.” Kemudian beliau berkata, “Segala puji bagi Allah yang menjadikan untuk umatku seseorang yang aku perintahkan untuk bersama mereka.” Beliau melanjutkan, “Berilah kabar gembira pada orang-orang beriman yang miskin bahwa mereka akan lebih dahulu masuk surge dibanding orang-orang kaya pada hari kiamat kelak dengan lama 500 tahun lebih awal. Mereka berada di dalam surga dan menikmati kenikmatannya. Sementara orang-orang kaya masih dihisab.” HR. Abu Dawud. Masa Para Sahabat Saat orang-orang membaiat Yazid bin Muawiyah, cucu Nabi, Husein bin Ali radhiallahu anhuma tidak membaiatnya. Mendengar kabar tersebut, orang-orang Kufah mengirimi Husein surat. Mengajaknya untuk datang ke Kufah. Awalnya Husein menolak. Kemudian mereka mengajak Muhammad bin al-Hanafiyah saudara seayah dengan Husein bin Ali. Beliau pun menolak. Mereka kembali membujuk Husein, Husein berkata, “Sesungguhnya mereka ini hendak memangsa kita dan bersemangat mengucurkan darah kita.” Bujukan dan godaan orang-orang kufah ini membuat Husein risau. Terkadang beliau merasa condong kepada mereka. Terkadang ia tidak ingin keluar. Kemudian datanglah Abu Said al-Khudri, ia berekata, “Hai Abu Abdullah kun-yah Husein, sungguh aku termasuk pemberi nasihat untuk Anda. Aku adalah orang yang menyayangimu. Sampai kabar padaku bahwa para pendukungmu di Kufah mengirimimu surat. Mereka mengajakmu menuju mereka. Jangan kau keluar! Sungguh aku mendengar ayahmu saat di Kufah, ia berkata, “Demi Allah, aku telah membuat mereka bosan dan marah. Mereka pun membuatku bosan dan marah. Tidak kudapati sifat memenuhi janji pada mereka. Siapa yang selamat dari mereka, dia telah selamat dari panah yang jelek. Demi Allah, tidak ada keteguhan dan ketetapan hati dalam suatu urusan. Tidak ada kesabaran pada mereka saat menghadapi pedang.” Masa Tabi’in Pada saat terjadi kekacauan di Kota Madinah, Abu Said al-Khudri keluar dan bersembunyi di sebuah goa. Ia disusul oleh seorang pasukan Syam. Kata Abu Said, “Saat ia melihatku, ia hunus pedangnya menginginkanku. Saat ia dekat denganku, ia arahkan pedangnya padaku. Kutahan pedangku. Dan kubaca firman Allah, إِنِّي أُرِيدُ أَنْ تَبُوءَ بِإِثْمِي وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ “Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim”. [Quran Al-Maidah 29] Mendengar hal itu, ia bertanya, “Siapa Anda?” “Aku Abu Said al-Khudri”, jawabku. “Sahabatnya Rasulullah?” tanyanya. “Iya”, jawabku. Ia pun berlalu dan meninggalkanku. Riwayat Abu Said – Dari Ismail bin Raja bin Rabi’ah dari ayahnya. Ia berkata, “Kami bersama Abu Said al-Khudri saat ia sedang sakit yang mengantarkannya pada wafat. Ia mengalami pingsan. Kemudian saat tersadar, kami berkata padanya, Shalat, Abu Said’. Ia berkata, Kafan’. Abu Bakr perwari berkata, Ia menginginkan kafan. Kemudian ia menyebutkan beberapa hadits yang ia riwayatkan dari Nabi’.” – Terdapat suatu riwayat حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الْمُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنْ الْفِتَنِ “Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha’Sha’ah dari bapaknya dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Hampir saja terjadi suatu zaman harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah”.” HR. Al-Bukhari. – Abu Said al-Khudri meriwayatkan sebuah hadits يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، ثُمَّ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى أَخْرِجُوْا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيْمَانٍ، فَيُخْرَجُوْنَ مِنْهَا قَد ِاسْوَدُّوا فَيُلْقَوْنَ فِي نَهْرِ الْحَيَاءِ -أَوِ الْحَيَاةِ، شَكَّ مَالِكٌ- فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا تَنْبُتُ الْحَبَّةُ فِي جَانِبِ السَّيْلِ، أَلَمْ تَرَ أَنَّهَا تَخْرُجُ صَفْرَاءَ مُلْتَوِيَةً؟ “Setelah penghuni Surga masuk ke Surga, dan penghuni Neraka masuk ke Neraka, maka setelah itu Allah pun berfirman Keluarkan dari Neraka orang-orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi iman!’ Maka mereka pun dikeluarkan dari Neraka. Hanya saja tubuh mereka sudah hitam legam bagaikan arang. Lalu mereka dimasukkan ke sungai kehidupan, maka tubuh mereka tumbuh berubah, sebagaimana tumbuhnya benih yang berada di pinggiran sungai. Tidakkah engkau perhatikan, bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?” HR. Al-Bukhari dari Abu Sa’id al-Khudriy Radhiyallahu anhu. – Abu Said juga meriwayatkan sebuah hadits حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُ النَّاسَ يُعْرَضُونَ عَلَيَّ وَعَلَيْهِمْ قُمُصٌ مِنْهَا مَا يَبْلُغُ الثُّدِيَّ وَمِنْهَا مَا دُونَ ذَلِكَ وَعُرِضَ عَلَيَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَعَلَيْهِ قَمِيصٌ يَجُرُّهُ قَالُوا فَمَا أَوَّلْتَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الدِّينَ Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaidillah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’d dari Shalih dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif bahwasanya dia mendengar Abu Said Al Khudri berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Ketika aku tidur, aku bermimpi melihat orang-orang dihadapkan kepadaku. Mereka mengenakan baju, diantaranya ada yang sampai ke buah dada dan ada yang kurang dari itu. Dan dihadapkan pula kepadaku Umar bin Al Khaththab dan dia mengenakan baju dan menyeretnya. Para sahabat bertanya “Apa maksudnya hal demikian menurut engkau, ya Rasulullah?” Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab “Ad-Din agama.” HR. Al-Bukhari. – Riwayat berikutnya عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَتِ النِّسَاءُ لِلنَّبِيِّ غَلَبَنَا عَلَيْكَ الرِّجَالُ, فَاجْعَلْ لَنَا يَوْمًا مِنْ نَفْسِكَ. فَوَعَدَهُنَّ يَوْمًا لَقِيَهُنَّ فِيْهِ فَوَعَظَهُنَّ وَأَمَرَهُنَّ, فَكَانَ فِيْمَا قَالَ لَهُنَّ مَا مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ تُقَدِّمُ ثَلاَثَةٌ مِنْ وَلَدِهَا إِلاَّ كَانَ لَهَا حِجَابًا مِنَ النَّارِ. فَقَالَتِ امْرَأَةٌ وَاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ وَاثْنَيْنِ. Dari Abu Sa’id al-Khudri menceritakan bahwa sejumlah para wanita berkata kepada Nabi “Kaum lelaki lebih banyak bergaul denganmu daripada kami, maka jadikanlah suatu hari untuk kami”. Nabi menjanjikan mereka suatu hari untuk bertemu dengan mereka guna menasehati dan memerintah mereka. Diantara sabda beliau saat itu “Tidak ada seorang wanitapun yang ditinggal mati oleh tiga anaknya kecuali akan menjadi penghalang baginya dari neraka”. Seorang wanita bertanya “Bagaimana kalau Cuma dua?”. Nabi menjawab “Sekalipun Cuma dua” HR. Al-Bukhari. Al-Khatib al-Baghdadi berkata tentang Abu Said al-Khudri, “Dia termasuk sahabat yang paling utama dan penghafal hadits yang banyak.” Wafat Ada beberapa pendapat tentang tahun wafat Abu Said al-Khudri. Ada yang mengatakan beliau wafat tahun 74 H. Ada pula yang mengatakan 64 H. Al-Madaini mengatakan, “Ia wafat tahun 63 H”. Sedangkan al-Askari mengatakan, “Ia wafat tahun 65 H.” Semoga Allah meridhainya. Diterjemahkan dari Oleh Nurfitri Hadi nfhadi07 Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
DanAbu Sa'id sepertinya lebih condong untuk memilih kehidupan akhirat seperti dicontohkan Nabi SAW dan umumnya para sahabat lainnya. Di kemudian hari, ternyata Abu Sa'id al Khudri merupakan salah satu sahabat yang banyak sekali meriwayatkan hadits Nabi SAW.
Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu anhu wafat 74 H Abu Sa’id Al-Khudri adalah orang ke tujuh yang banyak meriwayatkan hadist dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Telah meriwayatkan hadits. Orang orang pernah memintanya agar mengizinkan mereka menulis hadits hadits yang mereka dengar darinya. Ia menjawab “ Jangan sekali kali kalian menulisnya dan jangan kalian menjadikan sebagai bacaan, tetapi hapalkan sebagaimana aku menghapalnya”. Abi Sa’id lebih dikenal dengan nama aslinya adalah Sa’ad bin Malik bin Sinan. Ayahnya Malik bin Sinan syahid dalam peperangan Uhud, Ia seorang Khudri nasabnya bersambung dengan Khudrah bin Auf al-Harits bin al-Khazraj yang terkenal dengan julukan “Abjar”. Ketika perang Uhud pecah ayahnya malik membawanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan meminta agar anaknya diikutkan dalam peperangan. Pada waktu itu Jabir masih berusia 13 tahun, namun ayahnya menyanjung kekuatan tubuh anaknya” Dia bertulang besar ya Rasulullah” tetapi, Rasulullah tetap menganggapnya masih kecil dan menyuruh membawanya pulang. Abu Sa’id al-Khudri adalah salah seorang diantara para sahabat yang melakukan bai’at kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mereka berikrar tidak akan tergoyahkan oleh cercaan orang dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa ta’ala, mereka tergabung dalam kelompok Abu Dzarr al-Ghifari, Sahl bin Sa’ad, Ubaidah bin ash Shamit dan Muhammad bin Muslimah. Abu Sa’id al-Khudri bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dalam perang Bani Musthaliq, perang Khandaq dan perang perang sesudahnya, secara keseluruhan ia mengikuti 12 kali peperangan. Riwayatnya dari para sahabat lain banyak sekali namun sumber yang paling terkenal adalah bapaknya sendiri Malik bin Sinan, saudaranya seibu Qatadah bin an-Nu’man, Abu Bakan, Umar, Utsman, Ali, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Salam. Sedangkan orang orang yang meriwayatkan hadits darinya adalah anaknya sendiri Aburahman, istrinya Zainab bin Ka’ab bin Ajrad, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abu Thufail, Nafi’ dan Ikramah. Abu sa’id membawa putranya Abdurahman ke tanah pemakaman Baqi, dan berpesan agar ia nanti dimakamkan di bagian jauh dari tempat itu. Katanya “ Wahai anakku, apabila aku meninggal dunia kelak, kuburkanlah aku disana, Jangan engkau buat tenda untuk, jangan engkau mengiringi Jenazahku dengan membawa api, Jangan engkau tangisi aku dengan meratap-ratap, dan jangan memberitahukan seorangpun tentang diriku”. Kemudian ia beliau wafat pada tahun 74 H Disalin dari Biografi Abu Sa’id dalam Tahdzib at Tahdzib 3/49 Rasulullahada tiga orang, yakni Abu Said al-Khudri, „Abdullah in Umar dan Abu Hurairah. Hadis yang bersumber dari Abu Said al-Khudri hanya diriwayatkan oleh satu orang imam, al-Bukhari, dengan mata rantai sanad yang terdiri dari „Iyad ibn „Abdillah— Zaid ibn Aslam—Muhammad bin Ja‟far—Said ibn Abi Maryam. Begitu juga hadis yang Kemudian beliau menyertai dalam mempertahankan bandar Madinah menentang tentera Kerajaan Bani Umaiyah pada Perang al-Harrah di 64/683. Pelbagai pendapat mengatakan beliau meninggal pada tarikh 63/682, 64/683, 65/684, atau 74/693. [2] Abu Said adalah salah satu periwayat hadis yang paling sering dikutip. Setelah dikira, ia telah meriwayatkan s5X8.
  • qv91s0rkdy.pages.dev/35
  • qv91s0rkdy.pages.dev/156
  • qv91s0rkdy.pages.dev/116
  • qv91s0rkdy.pages.dev/433
  • qv91s0rkdy.pages.dev/151
  • qv91s0rkdy.pages.dev/62
  • qv91s0rkdy.pages.dev/464
  • qv91s0rkdy.pages.dev/196
  • hadits abu sa id al khudri